Minggu, 30 Desember 2012

Pengolahan Limbah Cair RS

Rumah sakit dan institusi kesehatan lain adalah sebuah bentuk industri jasa yang tidak berbeda dengan industri barang. Komponen manusia, mesin, dan peralatan serta energi merupakan aset industri yang akan menentukan tujuan perusahaan. Proses dalam rumah sakit dan institusi kesehatan lain sangat kompleks bagi dihasilkannya keluaran (output) yang memuaskan dan tentunya dari proses kerja yang sehat dan selamat. Rumah sakit merupakan pelayanan kesehatan terhadap individu, pasien dan masyarakat dengan inti pelayanan medik baik pencegahan, pemeliharaan, pengobatan dan penyembuhan yang diproses secara terpadu agar mencapai pelayanan kesehatan paripurna.

Disamping kegiatan pelayanan kesehatan untuk penyembuhan pasien, rumah sakit juga menjadi media pemaparan dan atau penularan penyakit bagi para pasien, petugas, pengunjung maupun masyarakat sekitar yang tinggal dekat rumah sakit yang disebabkan oleh agent (komponen penyebab penyakit) yang terdapat dilingkungan rumah sakit. Rumah sakit juga menghasilkan sampah atau limbah yang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, baik lingkungan rumah sakit itu sendiri maupun lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, didalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan rumah sakit perlu menerapkan upayanya untuk meniadakan atau mengurangi sekecil mungkin dampak negatif.

Dalam pengolahan limbah Rumah sakit tidak hanya menghasilkan limbah organik dan anorganik, tetapi juga limbah infeksius yang mengandung bahan beracun berbahaya (B3).Dari keseluruhan limbah rumah sakit, sekitar 10 sampai 15 persen di antaranya merupakan limbah infeksius yang mengandung logam berat, antara lain mercuri (Hg).Sekitar 40 % lainnya adalah limbah organik yang berasal dari sisa makan, baik dari pasien dan keluarga pasien maupun dapur gizi.Sisanya merupakan limbah anorganik dalam bentuk botol bekas infus dan plastik.

Pengelolaan limbah RS yang tidak baik akan memicu resiko terjadinya kecelakaan kerja dan penularan penyakit dari pasien ke pekerja, dari pasien ke pasien, dari pekerja ke pasien, maupun dari dan kepada masyarakat pengunjung RS. Tentu saja RS sebagai institusi yang sosioekonomis karena tugasnya memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, tidak terlepas dari tanggung jawab pengelolaan limbah yang dihasilkan. Untuk menjamin keselamatan dan kesehatan awak RS maupun orang lain yang berada di lingkungan RS dan sekitarnya, Pemerintah (Depkes) telah menyiapkan perangkat lunak berupa peraturan, pedoman dan kebijakan yang mengatur pengelolaan dan peningkatan kesehatan di lingkungan RS, termasuk pengelolaan limbah RS.

Pengolahan limbah cair RS

Kerusakan lingkungan

Pengertian Kerusakan Lingkungan

Kerusakan lingkungan dapat diartikan sebagai rusaknya/hilangnya/berkurangnya sumberdaya baik dari sumberdaya air,tanah,udara flora maupun fauna yang ada di dalamnya.
  1. Sumberdaya air yaitu dapat diartikan sebagai tercemarnya air yang ada karena pengaruh dari berbagai tingkah ataupun perilaku manusia seperti pada umumnya yaitu pencemaran dari bahan-bahan kimia baik dari limbah pabrik,rumah tangga maupun dari lain bidang.
  2. Pencemaran tanah yaitu sebagai akibat dari penggunaan bahan-bahan kimia yang terlalu berlebihan,seperti penggunaan pestisida yang berlebihan,pupuk yang berlebihan ataupun bahan lain yang penggunaanya secara berlebihan.
  3. Pencemaran udara dikategorikan sebagai tercemarnya udara akibat dari polusi yang terus meningkat baik dari polusi asap kendaraan bermotor,pabrik maupun hutan yang terbakar. 
Bentuk-bentuk Kerusakan Lingkungan

Bentuk kerusakan dapat dikategorikan dalam factor yang berasal dari alam/alami terjadinya sendiri dan factor dari manusia.
  • Faktor dari alam                                                                                                                        Untuk factor alam dapat dicontohkan seperti lertusan gunung  berapi,gema bumi dan angin topan.Sebenarnya factor alam dapat dikategorikan hanya menyumbang sedikit dalam kerusakan lingkungan karena kerusakan lingkungan yang berasal dari factor alam waktu terjadinya hanya dalam kurun waktu yang lama dalam arti terjadinya tidak cepat,mungkin hanya 1 tahun sekali,2 tahun sekali atau bahkan lebih.
  • Faktor dari manusia                                                                                                                  Factor dari manusia dapat di contohkan cukup banyak yaitu seperti penggundulan hutan,pembangunan yag liar dan masih banyak lagi.Seperti yang telah kita ketahui sekarang ini berbagai kerusakan lingkungan sebagian besar merupakan hasil dari berbagi aktifitas manusia atau ulah manusia.Manusia hanya mempunyai sifat serakah tidak mempedulikan nasib terhadap lingkunagn apakah ramah atau merusak.
Penyebab Kerusakan Lingkungan

Penyebab kerusakan lingkunan pun beragam tapi penyumbang terbesar dalam kerusakan lingkungan hamper semuanya adalah menusia itu sendiri,penyebab tersebut antara lain:
  1. Pertambahan penduduk.                                                                                                           Dalam arti disini penduduk sangat berpengaruh penting dalam menyumbang kerusakan lingkungan kenapa seperti itu,karena dengan pertambahan penduduk yang ringgi/pesat maka otomatis kebutuhan pun akan meningkat baik kebutuhan jasmani maupun rohani. Kebutuhan jasmani yang tinggi maka tidak terlepas dari apa yang namanya pemenuhan kebutuhan primer,denagan adanya kebutuhan primer maka kita berbicara soal pangan sandang dan papan,dengan adanya pangan yang meningkat maka tak lepas dengan apa yang namanya kemasan yang dapat menimbulkan sampah.untuk sandang yang meningkat maka akan mendorong pabrik untuk memproduksi secara besar yang menimbulkan pencemaran pun meningkat dan untuk segi papan dengan adanya pertumbuhan penduduk yag meningkat maka akan terjadi perluasan lahan untuk perumahan yang aka mengurangi keanekaragaman hayati.
  2. Perkembangan teknologi yag pesat.                                                                                         Dengan adanya perkembangan teknologi yang pesat ini manusia akan lebih serakah ataupun tidak mempedulikan lingkungan-lingkungan di sekitar,bagaimana keadaannya dll.seperti pada contohnya perkembangan teknologi seperti pabrik-pabrik yang berkembang di dunia ini merupakan sarana yang memberikan penyebab kerusakan lingkungan.dengan adanya pabrik yang berkembang pesat tanpa mempedulikan bagaimana efek atau pengaruhnya terhadap lingkungan apakah ramah lingkungan atau tidak maka secara garis besar pabrik itupun sebagai penyebab kerusakan lingkungan.
  3. Kebijakan dan pengelolahan hayati yang tidak sempurna                                                        Kebijakan dan pengelolahan yang tidak sempurna dapat diartikan sebagai kebijakan dan pengelolahan hayati yang tdak berkelanjutan,dalam arti kebijakan dan pengelolahan yang dilakukan tidak bisa diulangi lagi yaitu akan langsung hilang atau tidak dapat dinikmati oleh generasi selanjutnya.
Di bawah ini adalah video tentang kerusakan lingkungan namun dalam versi kartun . . . .
Selamat menikmati. . .. :)



Mencuci tangan untuk mencegah penyakit

Di Indonesia, cuci tangan dengan sabun memang belum menjadi suatu kebiasaan. Hal itu dikarenakan peran serta orang tua dalam mendidik anak untuk melakukan kebiasaan mnencuci tangan dengan sabun masih dirasa kurang. Untuk itu dari sekarang biasakan anak untuk mencuci tangan dengan sabun. Namun, mencuci tangan tidak hanya dilakukan dengan mengusap tangan memakai sabun hingga rata tetapi ada beberapa langkah yang perlu dilakukan agar tangan benar-benar bersih dari kuman. Berikut ada beberapa langkah cara mencuci tangan dengan benar.

Gambar di atas adalah cara mencuci tangan dengan benar

Mengapa kita perlu mencuci tangan dengan menggunakan sabun ?.
Pertanyaan tersebut dapat dijawab jika kita tahu bahwa tangan dapat menjadi sumber penularan dari berbagai penyakit. Karena di tangan kita banyak terdapat bakteri patogen yang bisa menyebabkan penyakit seperti diare, disentri, typus, cacingan dan lain-lain.

Biasanya penyakit tersebut sering diderita oleh anak-anak, seperti anak-anak sekolah dasar. Kebanyakan anak-anak di sekolah dasar bermain-main di halaman sekolah lalu mereka juga jajan sembarangan dan setelah jajan mereka tidak mencuci tangan dengan sabun akibatnya mereka sering diare atau bahkan cacingan. Pihak sekolah sudah banyak yang memberikan fasilitas wastafel di kelas, hal itu merupakan upaya untuk mengajarkan kepada anak didik mereka untuk melakukan kebiasaan mencuci tangan dengan sabun juga dengan air yang mengalir.

Semoga apa yang saya tulis ini dapat bermanfaat bagi kalian yang membacanya . . . . 
Trima kasih  . . . . . :)